Sebuah Perasaan Kehilangan

Kadang kebahagiaan bagi orang lain merupakan kesedihan bagi yang lainnya.

Kadang kesuksesan orang lain menjadi ratapan bagi diri sendiri karena harus berpisah dari sosok yang telah meraih kesuksesan tersebut.

Dan kadang orang yang sedang berbahagia itu pun tidak tahu apakah dia harus merasa gembira atau sebaliknya!

Inilah yang terjadi pada diri gw, tepat sebelum tahun baru, yaitu tanggal 31 Desember 2008, gw mendengar sebuah kabar yang tidak mengenakkan. Bapak Udik Agus D.W., sang pembina seni siswa-siswi di SMAku, dipromosikan dan dipindahtugaskan menjadi kepala sekolah SMA N 1 Mlonggo, setelah sekian tahun menjadi wakil kepala sekolah urusan kesiswaan SMA N 1 Jepara sekaligus sebagai guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia di sekolah yang sama, yang juga menjadi sekolahku juga.

Bagi gw, beliau merupakan seorang pembina yang cukup berperan dalam perkembangan jiwa gw. Sejak kelas 4 SD sampai saat tulisan ini dibuat, beliau sudah mengajariku cara-cara berpuisi yang baik, teknik keaktoran, serta menjadi media konsultasi yang baik mengenai permediaan sekolah dan kegiatan kegiatan OSIS lainnya. Sikapnya yang student-friendly serta kemampuan mengajar secara interakti membuatnya disenangi oleh sebagian siswa dan masuk dalam guru favorit se-SMA N 1 Jepara.

Agak berat rasanya berpisah dengan salah seorang talent-developer gw, tapi bila perpisahan itu menghadirkan hal yang lebih baik bagi Beliau, then go for it.

“kadang kebahagiaan yang telah diberikan orang lain kepada kita harus dilepas bagi orang lain yang membutuhkannya.”

There are no comments on this post.

Tinggalkan komentar